™ Kepsek Diperiksa Terkait Kasus Benturkan Kepala Siswa ke Tembok hingga Pingsan

Jannet 05.59
Kepsek Diperiksa Terkait Kasus Benturkan Kepala Siswa ke Tembok hingga Pingsan
Diduga dianiaya kepala sekolahnya, Gusti (14), seorang siswa kelas VIII SMP Swasta Salu Mandalle, desa Tawalian Timur, Kecamatan Tawalian Kabupaten Mamasa sulawesi barat terpaksa harus diopname di Rumah Sakit Bunua Mamase Kabupaten Mamasa, sejak Rabu lalu

Editor: Caroline Damanik

Junaedi Penulis: Kontributor Polewali,

yang semula mempertimbangkan penyelesaian kasus secara kekeluargaan berubah pikiran lantaran kepala sekolah sebagai terduga pelaku dinilai tidak menunjukkan sikap ksatria. lanjut Syukur, Hanya saja keluarga,

dilaporkan sudah membaik. lanjutnya, Kondisi korban sendiri, korban tetap bisa bersekolah seperti biasanya. setelah kasus ini, Syukur menjamin,

Pihak sekolah menduga korban pingsan karena penyakit bawaan. Kepala sekolah mengaku hanya menggertak korban hingga jatuh pingsan di kelas. Salah satu yang akan diklarifikasi adalah kemungkinan korban punya penyakit bawaan.

dilarikan ke rumah sakit lantaran sering mual dan pusing setelah kepalanya diduga dibenturkan kepala sekolah yang sedang emosi saat menegur korban yang terlibat gaduh saat gurunya sedang tidak hadir di sekolah. salah satu siswa, Gusti,

hal serupa juga kami akan lakukan kepada keluarga korban," kata Syukur. “Sebagai langkah awal kami minta klarifikasi kasus dugaan kekerasan terhadap salah satu siswa ini langsung kepada Kepala Sekolah SMP Salu Mandalle,

Dinas Pendidikan juga akan mendatangi rumah korban dan berdialog dengan pihak keluarga korban untuk mengklarifikasi. Selain itu,

yang ditemui usai pertemuan mengaku memanggil Soleman untuk mengklarifikasi laporan dugaan penganiayaan yang dilakukan kepala sekolah terhadap salah seorang siswanya hingga jatuh pingsan. Muh Syukur, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mamasa,

Soleman sempat datang ke rumah korban sehari setelah kejadian untuk meminta maaf dan mengakui kekhilafannya. Menurut Daniel, Daniel. Pengakuan Soleman kepada sejumlah awak media ini berbeda dengan yang disampaikan ke pihak keluarga,

“Saya hari ini memenuhi surat panggilan kepala dinas pendidikan untuk nmengklarifikasi kasus ini dan semuanya sudah saya beberkan,” tutur Soleman.

dirinya hanya mengangkat leher baju korban dan membentaknya hingga pingsan. Menurut Soleman, Dia juga membantah tidak mencekik leher siswanya meski ditemukan bakas kuku di leher korban. Soleman mengaku sempat menendang namun tidak mengenai badan korban.

Namun dia membantah melakukan penganiayan terhadap siswanya. Solemen mengaku ditanyai kronologi kejadian.

Soleman mengaku dimintai keterangan terkait dugaan penganiayaan terhadap seorang siswanya hingga dilarikan ke rumah sakit. Muh Syukur, Usai pertemuan di ruangan Kepala Dinas Pendidikan Mamasa,

Kepala dan staf UPTD juga dipanggil untuk dimintai keterangan terkait kasus yang menghebohkan dunia pendidikan di Mamasa tersebut. Selain Solemen,

untuk memberikan klarifikasi. Selasa (1/8/2017), Sulawesi Barat, dipanggil Kepala Dinas Pendidikan Mamasa, Soleman, Mamasa, Kepala Sekolah SMP Salu Mandalle, KOMPAS.com - Setelah dijemput polisi karena diduga menganiaya dengan cara menendang wajah dan membenturkan kepala siswanya ke tembok hingga jatuh pingsan, MAMASA,


Source: Kompas.com

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.