™ Seorang Ayah Ditelepon Anak yang Sudah Dikuburkannya

Jannet 05.59
Seorang Ayah Ditelepon Anak yang Sudah Dikuburkannya
Frank M. Kerrigan (Kanan) (Foto: AP)

Sebelas hari setelah menguburkan anak laki-lakinya, Frank J. Kerrigan mendapat telepon dari temannya.

"Anakmu masih hidup," kata Bill Shinker, teman Kerrigan.

Tak lama kemudian, dari seberang sambungan telepon, anaknya yang telah dia kuburkan beberapa hari lalu itu menyapa: "Hai Ayah".

Seorang Ayah Ditelepon Anak yang Sudah Dikuburkannya

Dilansir Associated Press, kekeliruan ini dimulai pada Sabtu (6/5) ketika seorang pria ditemukan tewas di belakang sebuah toko Verizon di Fountain Valley, California.

Kerrigan (82) yang tinggal di daerah Wildomar, mengatakan bahwa dia dihubungi oleh kantor pemeriksa mayat dan diberi tahu bahwa mereka menemukan mayat anaknya yang bernama Frank M. Kerrigan.

Kerrigan kemudian bertanya apakah dia bisa memastikan bahwa mayat itu adalah putranya. Namun seorang petugas menjawab bahwa mereka telah melakukan identifikasi melalui sidik jari.

"Ketika seseorang mengatakan bahwa anak saya sudah meninggal, dan mereka memiliki sidik jari, saya percaya mereka," kata Kerrigan. "Jika dia tidak dikenali melalui sidik jari maka saya akan menuju di sana dalam sekejap,” lanjutnya.

Seorang Ayah Ditelepon Anak yang Sudah Dikuburkannya

Pada tanggal 12 Mei, keluarga Kerrigan mengadakan pemakaman yang menghabiskan uang sebesar 20 ribu dolar AS atau sebesar Rp 260 juta. Sebelum pemakaman, Kerrigan yang berduka sempat melihat sosok di dalam peti mati itu dan menyentuh rambutnya.

"Saya tidak tahu seperti apa anak laki-laki saya yang akan meninggal," kata dia.

Mayat itu lalu dikebumikan di sebuah pemakaman di Orange County, sekitar 150 kaki dari tempat istri Kerrigan dimakamkan.

Namun kemudian Kerrigan mendapat telepon dari Shinker pada hari Selasa (23/5). Ketika itu Kerrigan diberitahu bahwa anaknya sedang berdiri di depan teras Shinker.

 Segera setelah menerima infrmasi bahwa anaknya masih hidup, Kerrigan menyampaikan informasi ini kepada polisi dan meminta penjelasan pihak berwenang mengenai kesalahan idenfikasi ini.

Tidak jelas bagaimana petugas koroner bisa salah mengidentifikasi mayat tersebut.

Seorang Ayah Ditelepon Anak yang Sudah Dikuburkannya

Doug Easton, pengacara yang disewa oleh Kerrigan, mengatakan bahwa petugas pemeriksa mayat tampaknya tidak dapat mencocokkan sidik jari mayat tersebut melalui database penegakan hukum. Petugas malah mengidentifikasinya dengan menggunakan foto di dalam SIM yang sudah lama.

Easton mengatakan bahwa koroner telah memutuskan bahwa mayat itu anggota keluarga Kerrigan sebelum identifikasi terkonfirmasi. Hal itu, menurut Easton, dilakukan oleh koroner karena Frank M. Kerrigan adalah seorang tunawisma yang mengalami gangguan mental sehingga petugas tidak mengidentifikasinya dengan teliti.

Atas kekecewaannya kepada petugas koroner, keluarga Kerrigan berencana untuk menggugat mereka ke pengadilan atas tuduhan kekelalaian mengidentifikasi mayat tersebut karena anaknya seorang gelandangan.

Juru bicara koroner Sheriff's Lt. Lane Lagaret mengungkapkan permintaan maaf dan penyesalan mendalam atas kesalahan yang mereka perbuat kepada keluarga Kerrigan. “Untuk segala tekanan emosional yang disebabkan oleh kejadian malang ini,” kata Lagaret dalam sebuah pernyataan.

 Lagaret juga mengatakan timnnya akan meninjau ulang prosedur pengidentifikasian dan menjadikan ini sebuah pelajaran besar agar timnya tidak melakukan kesalahan serupa di masa depan.


Source: kumparan

Artikel Terkait

EmoticonEmoticon

:)
:(
=(
^_^
:D
=D
=)D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p
:ng

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.