Lagaret juga mengatakan timnnya akan meninjau ulang prosedur pengidentifikasian dan menjadikan ini sebuah pelajaran besar agar timnya tidak melakukan kesalahan serupa di masa depan.
“Untuk segala tekanan emosional yang disebabkan oleh kejadian malang ini,” kata Lagaret dalam sebuah pernyataan. Lane Lagaret mengungkapkan permintaan maaf dan penyesalan mendalam atas kesalahan yang mereka perbuat kepada keluarga Kerrigan. Juru bicara koroner Sheriff's Lt.
keluarga Kerrigan berencana untuk menggugat mereka ke pengadilan atas tuduhan kekelalaian mengidentifikasi mayat tersebut karena anaknya seorang gelandangan. Atas kekecewaannya kepada petugas koroner,
Kerrigan adalah seorang tunawisma yang mengalami gangguan mental sehingga petugas tidak mengidentifikasinya dengan teliti. dilakukan oleh koroner karena Frank M. menurut Easton, Hal itu, Easton mengatakan bahwa koroner telah memutuskan bahwa mayat itu anggota keluarga Kerrigan sebelum identifikasi terkonfirmasi.
Petugas malah mengidentifikasinya dengan menggunakan foto di dalam SIM yang sudah lama. mengatakan bahwa petugas pemeriksa mayat tampaknya tidak dapat mencocokkan sidik jari mayat tersebut melalui database penegakan hukum. pengacara yang disewa oleh Kerrigan, Doug Easton,
Tidak jelas bagaimana petugas koroner bisa salah mengidentifikasi mayat tersebut.
Kerrigan menyampaikan informasi ini kepada polisi dan meminta penjelasan pihak berwenang mengenai kesalahan idenfikasi ini. Segera setelah menerima infrmasi bahwa anaknya masih hidup,
Ketika itu Kerrigan diberitahu bahwa anaknya sedang berdiri di depan teras Shinker. Namun kemudian Kerrigan mendapat telepon dari Shinker pada hari Selasa (23/5).
sekitar 150 kaki dari tempat istri Kerrigan dimakamkan. Mayat itu lalu dikebumikan di sebuah pemakaman di Orange County,
"Saya tidak tahu seperti apa anak laki-laki saya yang akan meninggal," kata dia.
Kerrigan yang berduka sempat melihat sosok di dalam peti mati itu dan menyentuh rambutnya. Sebelum pemakaman, keluarga Kerrigan mengadakan pemakaman yang menghabiskan uang sebesar 20 ribu dolar AS atau sebesar Rp 260 juta. Pada tanggal 12 Mei,
"Jika dia tidak dikenali melalui sidik jari maka saya akan menuju di sana dalam sekejap,” lanjutnya. saya percaya mereka," kata Kerrigan. dan mereka memiliki sidik jari, "Ketika seseorang mengatakan bahwa anak saya sudah meninggal,
Namun seorang petugas menjawab bahwa mereka telah melakukan identifikasi melalui sidik jari. Kerrigan kemudian bertanya apakah dia bisa memastikan bahwa mayat itu adalah putranya.
Kerrigan. mengatakan bahwa dia dihubungi oleh kantor pemeriksa mayat dan diberi tahu bahwa mereka menemukan mayat anaknya yang bernama Frank M. Kerrigan (82) yang tinggal di daerah Wildomar,
California. kekeliruan ini dimulai pada Sabtu (6/5) ketika seorang pria ditemukan tewas di belakang sebuah toko Verizon di Fountain Valley, Dilansir Associated Press,
anaknya yang telah dia kuburkan beberapa hari lalu itu menyapa: "Hai Ayah". dari seberang sambungan telepon, Tak lama kemudian,
teman Kerrigan. "Anakmu masih hidup," kata Bill Shinker,
Kerrigan mendapat telepon dari temannya. Frank J. Sebelas hari setelah menguburkan anak laki-lakinya,
Source: kumparan
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.