Metrotvnew.com, Jakarta: Beragamnya kuliner di Indonesia membuat pemerintah sulit menentukan makanan khas apa yang cocok diperkenalkan di luar negeri sebagai identitas nasional.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menganggap Indonesia tidak mempunyai sesuatu yang diunggulkan karena tidak memiliki keberanian untuk menentukan jenis kuliner yang menjadi ciri khas nasional.
Menurutnya, Indonesia saat ini belum punya makanan nasional. Sejumlah negara Asia Tenggara lain justru sudah lama mengenalkan makanan nasionalnya. Seperti, Vietman dengan pho, Korsel punya kimchi. Thailand punya tom yam,
"Kita terlampau banyak, sehingga tidak berani ambil keputusan. Namun, saya putuskan saja, mohon diterima, yakni Soto. Soto banyak ini ragamnya. Kita harapkan soto akan identik dengan Indonesia," kata Arief saat memberi sambutan di acara Dialog Gastronomi Nasional ke-2, di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, kantor Kementerian Pariwisata, Jakarta, seperti dilansir Antara, Rabu 29 Maret 2017.
Menpar Arief Yahya menyambut baik diselenggarakan kegiatan Dialog Gastronomi Nasional ke-2 dan Promosi Kuliner Wakatobi dalam memajukan wisata kuliner Indonesia yang dalam portofolio bisnis pariwisata nasional memiliki porsi yang besar untuk menarik wisatawan.
Arief Yahya menjelaskan, gastronomi mempunyai peran penting dalam industri pariwisata karena sebagian besar pengeluaran wisatawan untuk kuliner atau makanan dan minuman, selain komponen tiket pesawat, menginap di hotel, dan belanja suvernir. Selain itu, kuliner juga menjadi daya tarik kuat untuk mendatangkan wisatawan.
"Misalnya, event festival kuliner menjadi andalan Batam untuk menarik wisatawan cross-border dari Singapura dan Malaysia," kata Arief.
Gastronomi merupakan segala ilmu berkaitan dengan seni kuliner atau makanan yang sangat terkait erat dengan area atau tempat, identitas, dan budaya.
Source: Metrotvnews.com
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.