Beruang madu yang berada di Kebon Binatang (Bonbin) Bandung tengah menjadi sorotan dunia lantaran badannya yang begitu kurus. Lalu, seperti apa seharusnya perawatan hewan yang ada di Bonbin, khususnya beruang?
Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati (KKH) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Bambang Dahono Adji menjelaskan, pihak pengelola bonbin seharusnya memperhatikan kandang yang menjadi tempat bagi beruang madu tersebut.
Menurutnya, kandang yang tidak terawat dan tidak memenuhi standar, akan membuat beruang stres dan berpengaruh pada fisik.
"Dalam Permenhut (Peraturan Menteri Kehutanan) nomor 31, ada soal mengelola satwa, termasuk beruang harus memenuhi kesejahteraan satwa. Kandangnya harus layak. Sarana prasarana harus layak. Sehingga satwa itu tidak menghadapi kekurangan kehidupan, termasuk stres," kata Bambang saat berbincang dengan detikcom, Rabu (18/1/2017) malam.
Sarana dan prasarana yang dimaksud dalam Permenhut Nomor 31 tersebut tertera dalam pasal 9 (c) yakni terdiri dari kandang perawatan, kandang pengembangbiakan, kandang sapih, kandang peragaan, areal bermain satwa, gudang pakan dan dapur, naungan untuk satwa dan pendukung pengelolaan satwa yang lain.
Jenis dan jumlah makanan yang diberikan kepada beruang serta satwa lainnya pun harus diperhatikan pengelola bonbin. Khusus beruang madu, Bambang menuturkan makanan yang diberikan mengandung unsur madu. Selain itu, jumlah juga tidak boleh terlalu sedikit maupun over (kelebihan).
"Makanannya juga harus terjamin. Setahu saya, kalau beruang madu, harus manjat, harus ada perlakuan manjat. Dia makanannya mengandung madu. Ketiga, makanan tambahan buah-buahan dan sebagainya," jelas Bambang.
"Jadi kalau beruang makan sudah banyak, sudah itu pengunjung memberi makan juga, bisa over. Bisa stres. Itu yang tidak boleh," imbuhnya.
Source: detikcom
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.