tirto.id - Rabithah Alawiyah, organisasi pencatat keturunan Nabi Muhammad, mendata ada 151 marga segaris keturunan Nabi yang masih ada di dunia, termasuk Indonesia. Dari marga ini, ada sejumlah nama yang kurang dikenal seperti Al Tuwainah, Al bin Sumaithon atau Al Quthhan. Sementara di Indonesia, Misalnya mantan Menteri Luar Negeri Ali Alatas atau mantan Menteri Agama Quraish Shihab. segelintir marga yang familiar.
Putri Shihab, Najwa, populer lewat tayangan bertajuk 'Mata Najwa'. Keluarga Shihab masih keturunan sayyid. Selain Shihab, ada pula Assegaf. Habib Hasan bin Jafar Assegaf, misalnya, adalah pengasuh Majelis Taklim Nurul Musthofa. Ada juga Habib Lutfhi bin Yahya di Pekalongan, Keduanya tersohor karena berdakwah. Jawa Tengah.
Di Indonesia, dari 100 kabilah Assadah Alawiyah, kini hanya 68 marga keturunan Sayyid yang tersisa. Mereka menyebar ke seluruh wilayah Indonesia, dari Jakarta, Sumatera hingga Kalimantan. Surabaya,
Di Condet, Jakarta Timur, kita juga bisa memperhatikan rutinitas para keturunan sayyid . Di ujung Jalan Raya Condet, misalnya, aroma minyak wangi merebak saban kita melintas. Toko beraksara Arab mudah ditemui di sepanjang jalan ini selepas Markas Rindam Jaya hingga depan Pusat Grosir Cililitan. Toko-toko ini memajang fam atau marga Alawiyyin, yakni al-Attas hingga Al Habsyi. Kebanyakan keluarga Alawiyin di Condet membuka usaha toko minyak wangi hingga pakaian muslim.
Selain itu, di daerah ini, ada makam tokoh Alawiyin termasyur: Makam Kramat Jati. Lokasinya tepat di depan Yayasan Al Hawi. Ada sembilan makam tokoh Alawiyin di sana termasuk Alhabib Muchsin bin Muhammad Alatas, Alhabib Muhammad bin Ahmad Alhaddad, dan Alhabib Husin bin Umar bin Syech Abubakar.
Habib Zein bin Umar bin Smith, ketua umum Dewan Pimpinan Pusat Rabithah Alawiyah, mengatakan bahwa di Jakarta, paling banyak keturunan Alawiyin berasal dari keluarga al-Attas. 7 Januari lalu. “Nomor dua paling besar Al Haddad,” ujarnya,
Data Rabithah Alawiyah mencatat, di kawasan Jabodetabek, para keturunan Alawiyin didominasi keluarga al-Attas. Jumlah mereka mencapai 2.471 orang. Urutan kedua adalah Al Haddad, sebanyak 1.583 orang. Ketiga marga Assegaf, lalu Alaydrus dan Al Habsyi. Dari jumlah keluarga Alawiyin di kawasan ini, jumlahnya cuma 1 orang. yang paling bontot adalah marga Al Baidi,
Selain kaum Alawiyin, banyak pula orang Hadramaut ke Nusantara tanpa ada hubungan dengan keluarga Nabi. Mereka disebut masaikh dan qabail. Golongan ini tetap memiliki marga. Rabithah Alawiyah mencatat ada 239 marga orang Arab di Indonesia yang tidak termasuk Alawiyin.
Beberapa marga non-Alawiyin mungkin kita kenal. Misalnya Al Gadri, Ba’asyir, atau Bamu’min. Nama terakhir, dua pekan lalu, menjadi sorotan. Novel Chaidir Hasan Bamukmin, Sekretaris Dewan Syuro Front Pembela Islam, mengklaim dirinya sebagai keturunan sayyid dan habib. dan otomatis bukan pula sayyid. Habib Zein dari Rabithah berkata di media bahwa dia bukan Habib,
Nama di belakangnya, Bamu'min, adalah marga dari orang Hadramaut biasa—dalam artian, keluarganya bukan satu kabilah atau bukan kaum dari satu ayah yang bisa dilacak hingga ke atas sebagai keturunan Nabi.
Seperti bisa pembaca telusuri, Bamukmin tidak termasuk golongan Sayyid atau keturunan Rasulullah melalui garis Fatimah dan Hussein. Jadi pertanyaan-pertanyaan tentang apakah Novel Bamukmin habib atau bukan bisa ditemukan jawabannya dalam daftar-daftar nama di atas.
Untuk akurasi, apalagi data-data yang sifatnya "resmi", tentu saja mengkonfirmasi langsung kepada Rabithah Alawiyah adalah jalan yang paling tepat. Selain kepada Rabithah, konfirmasi juga bisa dilakukan kepada Naqobah, Mereka yang telah diotentifikasi sebagai keturunan Rasul atau Sayyid ini biasanya menerima buku nasab yang menjelaskan silsilahnya hingga kepada Rasulullah. lembaga yang juga melakukan pendataan dan pencatatan.
Source: tirto.id
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.