News : Cerita Petugas Taklukkan Api di Pasar Senen yang Sudah 12 Jam Tidak Padam

Jannet 15.50
Cerita Petugas Taklukkan Api di Pasar Senen yang Sudah 12 Jam Tidak Padam

JAKARTA, Kata-kata itu mereka terapkan untuk memadamkan api di Pasar Senen._KOMPAS.com - "Pantang pulang sebelum padam" itu jadi motto para petugas pemadam kebakaran.

Sudah lebih dari 12 jam proses pemadaman api di Pasar Senen berlangsung, Kamis (19/1/2017). api belum padam sepenuhnya._Hingga pukul 16.00 WIB,

Beberapa pemadam kebakaran tampak kelelahan, Air mineral mereka tumpahkan ke wajah mereka yang coreng moreng dengan noda hitam._duduk bersandar di pembatas jalur Transjakarta.

Fire jacket yang mereka kenakan tidak lagi berwarna oranye cerah. penuh dengan noda hitam._Jaket tersebut kotor,

Meski demikian, sesekali mereka tampak tertawa. Tidak ada kegundahan di wajah mereka. Padahal, mereka sudah berjam-jam berada di dalam pasar yang penuhi dengan api. Seorang pemadam kebakaran, menceritakan kesulitan-kesulitan yang dia hadapi selama memadamkan api di dalam._Nahrawi,

itu loh kios-kios di atas itu," ujar Nahrawi sambil menunjukan tangannya ke lantai 2 pasar._ "Kesulitannya itu banyak yang digembok rolling door-nya,

Dia dan timnya harus membuka rolling door terlebih dahulu agar bisa memadamkan api. Kendala lain adalah masalah pasokan air. Aliran air pun sempat tidak lancar._Nahrawi mengatakan sumber air untuk memadamkan kebakaran ini tidak dekat.

enggak bakal menyebar kaya begini," ujar Nahrawi._ "Padahal kalau airnya memadai,

Nahrawi bergabung dengan timnya sejak pukul 08.00 WIB. Dia merupakan anggota Kompi B yang bertugas sejak pukul 08.00 WIB. Kompi A yang lebih dulu tiba._Saat kebakaran baru berlangsung yaitu pukul 04.00 WIB,

Cerita Petugas Taklukkan Api di Pasar Senen yang Sudah 12 Jam Tidak Padam

Nahrawi mengatakan pasukan dari Kompi C akan segera bergabung pada pukul 19.30 WIB. Saat menceritakan proses pemadaman, Seolah-olah memadamkan api bukanlah pekerjaan yang mengancam nyawa._Nahrawi tampak biasa saja.

"Yah biasa-biasa saja mbak. Kita kan kerja memang selalu seperti ini. anak saya paham oh ayahnya mau kerja," ujar Nahrawi._Waktu berangkat dari rumah keluarga juga biasa saja,

Saat berbincang dengan Kompas.com, asap mengepul dari sebuah gudang di dalam pasar. Namun Nahrawi tampak biasa saja._Asapnya cukup membuat mata siapa saja merasa perih.

"Pedih sih, tapi sudah biasa saja. Udah gitu aja enggak mikir pedih mata," ujar Nahrawi._Kita mah setiap madamin api yang dipikirin bagaimana cepat padam.

Terganggu pedagang_

Ada hal lain yang cukup menjadi kendala bagi para pemadam kebakaran. Seorang pemadam lain, mengatakan pekerjaan mereka sempat terusik oleh pedagang yang lalu-lalang menyelamatkan barang dagangan._Widiyanto,

kita lagi kerja dia lalu-lalang," ujar Widiyanto._ "Ganggu banget,

Meski demikian, dia memahami bahwa pedagang sedang panik. Para pedagang juga berjuang menyelamatkan barang dagangan mereka dari api. pemadam membiarkan mereka._Selama tokonya masih bisa dijangkau pedagang,

Dia menceritakan pengalamannya ketika memadamkan kebakaran di permukiman warga._ Nahrawi menambahkan sikap pedagang Pasar Senen masih lebih baik daripada korban kebakaran lain.

warga yang rumahnya kebakaran akan lebih menyulitkan petugas._ Pada umumnya,

malah dia yang mau ambil selang terus mau madamin api sendiri," ujar Nahrawi._ "Kalau warga ampun deh,

Selain itu, Nahrawi mengatakan warga sering protes karena pemadam malah menyemprotkan air ke titik yang tidak ada apinya. _petugas pemadam kebaran juga sering dituduh macam-macam oleh warga.

Menurut warga, seharusnya air disiram ke arah ruangan yang terbakar. itu merupakan salah satu teknik untuk mencegah api menyebar ke bagian lain._Padahal,

"Sekarang saya tanya, kalau sudah kebakaran apa iya yang lain mau kebakar juga? Ya itulah namanya jaringan kita putusin," ujar Nahrawi._Enggak kan.

Nahrawi mengatakan mungkin inilah sebabnya dia dan teman-temannya tidak berkeluh kesah selama menaklukan kebakaran._ Keduanya pun menilai pekerjaan ini harus dinikmati tanpa mengharapkan pamrih apa-apa.

Penulis: Jessi CarinaEditor: Fidel Ali_


Source: Kompas.com

Artikel Terkait

EmoticonEmoticon

:)
:(
=(
^_^
:D
=D
=)D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p
:ng

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.