Reporter: Dede Suprayitno
dan Indosat Ooredoo. XL Axiata, Google menggandeng beberapa operator telekomunikasi domestik yang punya frekuensi yakni Telkomsel, Di proyek ini,
balon internet ini nanti bakal mengudara setinggi 20 km dengan klaim bisa menciptakan jaringan nirkabel berkecepatan setara 3G. Asal tahu saja,
seperti alat penerbangan dan untuk telekomunikasi masalah spektrum dan lisensi," ujar Taufik Hasan Anggota BRTI Bidang Kebijakan Publik ke KONTAN. "Dugaan saya karena banyak aspek yang harus diperhatikan,
ini juga terkait dengan stabilitas nasional. Sebab, Pengoperasian balon Google ini memang perlu perhitungan matang.
baik keselamatan maupun keamanan penerbangan," katanya. karena Kemhub bertanggung jawab masalah operasional penerbangannya, "Harus menunggu mereka,
pihaknya harus memastikan security clearance dan diplomatic clearance. Sebelum mengeluarkan flight clearance,
Untuk itu perlu melihat sisi keamanan pengoperasian balon tersebut. nantinya akan banyak balon-balon yang bertebaran di udara. Dia melanjutkan,
Selasa (17/1/2017). Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan, Ervan, Kemhub dapat memberi approval," terang Bambang S. "Baru kemudian jika ada jaminan keselamatan atas pengoperasian balon-balon tersebut terhadap penerbangan sipil,
Selain itu juga harus mendapatkan diplomatic clearance yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri.
Diantaranya dengan Kementerian Pertahanan untuk mendapatkan security clearance.
perlu ada koordinasi dengan kementerian lainnya. Sebabnya, Kementerian Perhubungan belum mengesahkan perizinan operasi dari proyek tersebut. Sementara itu,
dia yakin masalah pajak bukan menjadi faktor utama. Untuk itu,
karena ini beda anak perusahaan Google," kata Noor. "Gak ada hubungannya,
bukan menjadi masalah. Kabar mengenai gencarnya pemerintah menarik pajak dari perusahaan tersebut, keterlambatan ini berkaitan langsung dengan persoalan Google di Indonesia. Kominfo juga menyangkal,
nanti operator telekomunikasi di tanah air yang akan mengoperasikan," imbuhnya. "Kalau siap,
Masalah perizinan menurut Noor menjadi faktor utama yang membuat proyek tersebut tersendat. karena akan memanfaatkan stasiun udara. proyek tersebut melibatkan perizinan Kementerian Perhubungan, Dia mengatakan,
Selasa (17/1/2017). Plt Kepala Biro Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), melayang di udara dan memanfaatkan frekuensi radio," ujar Noor Iza, "Karena alat ini,
Google Loondigadang-gadang efektif digunakan pada geografis pegunungan seperti Papua.
terutama dalam menyelesaikan masalah koneksi internet yang sangat terbatas di daerah terpencil. Kominfo berharap proyek tersebut bisa menjadi salah satu alternatif dalam menunjang industri telekomunikasi, Sejatinya,
proyek tersebut belum terlaksana. sampai dengan berganti tahun, Akibatnya,
proyek tersebut masih terganjal perizinan. Hanya saja, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menargetkan dapat melakukan uji coba pada 2016. Sebelumnya, JAKARTA - Uji coba proyek Google Loon meleset dari harapan. TRIBUNNEWS.COM,
Source: Tribunnews.com
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.