pastikan judul dan isi memang selaras," tandasnya. baca dulu isinya, Jika ingin menyebarkannya, Karena itu jangan terkecoh oleh judul. "Judul berita provokatif tak selalu sama dengan isi berita. Hal tersebut guna mengurangi beredarnya berita hoax yang selama ini banyak beredar di media sosial.
Ia pun mengungkapkan bahwa sebaiknya masyarakat tak terpancing oleh judul berita yang provokatif. soal benar atau tidak itu soal belakangan," ungkapnya. Kalau ada judul yang cocok, Mereka tidak sempat atau tidak mau mengecek isi beritanya. "Sebagian dari publik kita itu pulsanya dikit.
statistik menunjukkan bahwa 40% dari konten yang beredar di media sosial tidak pernah diklik sama sekali. Menurutnya, Nukman juga menyoroti kebiasaan lainnya seperti yang hanya men-share tanpa melihat kebenaran sebuah berita.
Selasa (14/2/2017). atau headline-nya seperti di Facebook," ungkap Nukman kepada Okezone, "Di media sosial itu ada beberapa yang cuma kita lihat judulnya doang seperti di Twitter, sebagian masyarakat juga hanya melihat berita dari judulnya. Menurutnya, Hal ini turut mendukung mudahnya berita hoax beredar di berbagai media sosial (medsos).
literasi media sosial bahkan masih sangat rendah dibanding literasi informasi dan media. Nukman Luthfi, Menurut pengamat media sosial, JAKARTA - Literasi informasi dan media masyarakat Indonesia dinilai masih rendah.
Source: Okezone.com
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.