rumah sendiri emang jadi tempat yang paling menyenangkan ya buat kembali pulang. sejauh mana pun kaki melangkah, Well,
kata Gatot. Korea Utara negara tertutup dan masa depan di sana tidak menentu”, Kita tahu sendiri, Tetapi saya memikirkan masa depan anak-anak. menghabiskan masa tua lebih enak di sana (Korea Utara) karena biaya hidup di sana lebih murah. “Saya pribadi,
akan tetapi Gatot merasa masa depan keluarganya akan lebih baik kalo keluar dari Korea Utara. Meskipun memiliki berbagai fasilitas yang lebih baik,
walaupun sudah pensiun,” kata Gatot. Fasilitas lebh enak di sana, tinggi gaji saya. Gaji saya dibandingkan gaji menteri mereka, “Fasilitas orang asing berbeda.
di Korut orang asing juga dapet fasilitas yang sedikit lebih baik. menurut Gatot, Nggak hanya tentang akses informasi, Gatot mendapatkan sedikit keistimewaan dengan diperbolehkan membaca beberapa buletin asing yang terlarang buat umum. sebagai seorang asing, Akan tetapi,
karena hanya berasal dari pemerintah aja. Sumber informasi sangat terbatas, Korea Utara emang sangat tertutup. seperti yang udah banyak diberitakan, Sedangkan terkait dengan akses informasi,
dan buku-buku yang disediakan tanpa harus membayar. pendidikan hingga perguruan tinggi, Termasuk sandang pangan, semua kebutuhan pokok warga Korut bahkan telah dipenuhi oleh pemerintah. Saat itu,
perekonomian Korea Utara menurut Gatot lebih makmur dari Korea Selatan. Bahkan sampai pada tahun 1970, dan bahkan nggak ada pengemis. pencopetan, pembunuhan, Nggak ada kecelakaan, sehari-hari kegiatan warga Korea Utara relatif tenang. Menurut Gatot,
kata Gatot. “Laki-laki harus potong rambut 15 hari sekali”, ada juga peraturan unik seputar dengan gaya rambut para cowok yang ada di sana. Selain itu,
karena tergantung kepada "sutradaranya." “Manis dilihat tapi mungkin pahit di rasa,” kata Gatot menyimpulkan. Kehidupan di sana menurutnya biasa dan nggak ada yang menyenangkan,
Sempat Lebih Baik Dari Korea Selatan
Ia kemudian menikah dengan warga negara Korea Utara dan dianugerahi tiga orang anak. Gatot kemudian bekerja sebagai seorang peneliti di universitas. Terpaksa menetap di Korea Utara, Hubungan baik ini kemudian runtuh ketika ada peristiwa 30 September 1965 yang akhirnya berujung pada kesulitan Gatot buat pulang ke Indonesia.
Hubungan kedua negara pun bisa dibilang sangat baik ketika itu. Salah satunya adalah buat menyambut Presiden Soekarno ketika berkunjung ke Pyongyang buat pertama kalinya pada tahun 1964. selain belajar tentang kelistrikan Gatot juga sering diminta bantuan di Konsulat jenderal. Di Korea Utara,
Keberadaan Gatot dan Waluyo jadi istimewa karena keduanya hadir di Korea Utara bahkan sebelum pembukaan kantor setingkat Konsulat Jendral di Pyongyang yang baru dilakukan pada tahun 1961.
memang menggalang hubungan persahabatan dua negara ini,” kata Gatot seperti dikutip dari BBC Indonesia. Maksud utama selain belajar, mereka menerima dua mahasiswa. “Ada undangan dari sana.
dapet sebuah kesempatan yang langka buat belajar di Korea Utara selama enam tahun. dua pemuda asal Indonesia, Gatot dan Waluyo, Pada tahun 1960 lalu, Gatot Wilotikto sendiri adalah satu dari dua WNI pertama yang tinggal dan akhirnya menetap di Korea Utara.
Cerita dari Gatot Wilotikto berikut ini mungkin bisa ngasih gambaran gimana rasanya tinggal di negeri yang lekat dengan rezim militer ini. bagaimana kah sebenernya kehidupan di negara yang sangat tertutup tersebut? Lalu,
yang diduga terlibat dalam rekayasa pembunuhan tersebut. Siti Aisyah, di Malaysia menyeret seorang WNI asal Indonesia, Kim Jong-Nam, Baru-baru ini bahkan kasus terbunuhnya saudara tiri Kim Jong-Un, Baik dari uji coba nuklir yang dilakukan hingga sederet kontroversi lainnya. Selama ini berita tentang Korea Utara selalu didominasi dengan berita tentang sang supreme leader Kim Jong-Un.
Tapi seberapa kenal kamu dengan sang ‘saudara tua’ Korea Utara? Karena negara ini beberapa tahun belakangan telah berkembang pesat jadi pusat industri hiburan di kawasan Asia atau bahkan Dunia. bahkan makanan tradisional dari Korea Selatan. tempat wisata, Selama ini mungkin kamu udah familiar dengan budaya populer,
Source: hai-online.com
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.