dan menuduh agen Pyongyang menculik lebih dari yang selama ini tercatat oleh media maupun pemerintah.
Jepang tak percaya bahwa para korban itu telah meninggal, Pyongyang telah mengembalikan lima dari seluruh korban dan delapan lainnya diklaim telah meninggal.
Korban paling muda adalah seorang gadis berusia 1 tahun yang diculik saat sedang perjalanan pulang dari sekolahnya di tahun 1977.
Beberapa korban diculik saat sedang berada di area perairan Jepang dan lainnya di luar negeri.
Korut mengaku pernah menculik sejumlah warga Jepang dalam rentang waktu tersebut untuk melatih agen-agen rahasianya tentang kebudayaan dan bahasa Jepang. Kasusnya marak terjadi di era 1970-1980an. Pembunuhan warga tak bersalah oleh agen Pyongyang kadang terjadi akibat aksi penculikan.
Ia mengaku bahwa serangan teror itu sebenarnya ditujukan untuk Olimpiade Musim Panas Seoul 1988. tertangkap saat sedang menuju Korsel. Kim Hyo-hee, Sedangkan agen lain, salah seorang agen rahasia Korut berjenis kelamin laki-laki memilih bunuh diri dengan menelan kapsul sianida yang disembunyikan dalam sebatang rokok saat akan dibawa ke rumah tahanan. Di sana, Kedua pelaku pemboman dilacak oleh otoritas berwenang hingga ke Bahrain.
Total ada 115 penumpang pesawat yang meninggal. Pesawat itu sedang dalam perjalanan dari Baghdad ke Seoul dan meledak di atas Laut Andaman. tragedi meledaknya pesawat Korsel pada 1987 adalah yang paling banyak memakan korban. Di antara sekian banyak kasus,
adalah aksi balas dendam atas kematian 25 awak kapal selam Korut yang tenggelam saat memasuki perairan Korsel. menurut media Korsel, Aksi ini, Kala itu diplomat Korsel Choi Duk-ken dipukul sampai mati di Vladivostok. Contoh lainnya terjadi pada tahun 1996 dan dikenal dengan nama Tragedi Vladivostok.
dan dua lainnya tertangkap. satu terbunuh, Tiga pelaku kabur, tak terbunuh karena bom meledak terlalu cepat. Presiden Korsel Chun Doo-hwan, Target utama, agen Pyongyang membunuh 21 orang termasuk empat menteri kabinet dalam serangan bom di Yangoon. Kala itu, Contohnya terjadi pada tahun 1983 yang bertajuk Myanmar Berdarah. di situlah ada kemungkinan mereka dihabisi. Di manapun ada politikus Korsel, Teror mengerikan dari para agen rahasia Pyongyang tak hanya terjadi di Korsel.
Eksekusi Bisa di Mana Saja
meninggal enam bulan kemudian di usia 87. yang pernah dibimbing langsung oleh Kim Jong-il tapi membelot di tahun 1997, namun Jang-yop, Rencana gagal, mantan sekretaris Partai Pekerja Korut yang sedang mencari suaka di Korsel. Dua agen Korut yang berpura-pura menjadi pembelot ditangkap karena merencanakan pembunuhan Hwang Jang-yop, misalnya yang terjadi pada 7 tahun lalu. Ada juga usaha pembunuhan atas pembelot dari keluarga Kim yang gagal,
pelaku adalah agen rahasia Korut sebab Han-yong membelot sejak tahun 1982 dan mempublikasikan buku tentang kehidupan pribadi Jong-nam. Diduga, Ia ditembak mati di luar rumahnya di Seoul. Sung Hye-rim. keponakan ibu Kim Jong-nam, Korbannya adalah Yi Han-yong, Salah satu pembunuhan yang berhasil memakan korban di Korsel dan melibatkan anggota keluarga Kim yang membelot terjadi pada 1997.
Se-gwang kemudian ditangkap dan dieksekusi mati di tahun yang sama. Sang istri saat itu berdiri tak jauh dari Chong-hee dan terkena peluru yang ditembakkan Se-gwang. tapi istrinya Yuk Yung-soo tidak. Presiden selamat, warga Jepang pendukung Pyongyang yang melakukan penembakan dengan revolver. Pelakunya adalah Mun Se-gwang, Percobaan pembunuhan kedua terjadi pada 1974.
Ada sisa 2 pelaku yang hidup berhasil ditangkap. termasuk warga sipil di sebuah bus. tapi tembak-menembak itu menewaskan 90 personel keamanan Korsel, Presiden Park Chong-hee selamat, tapi sebagian besar diantaranya berakhir dengan dua nasib: terbunuh atau bunuh diri saat mencoba kembali ke daerah Utara. Ada beberapa agen yang berhasil meloloskan diri,
Situasi tiba-tiba berubah mencekam dengan dimulainya aksi saling tembak-menembak. Tentara Korsel yang curiga menginterogasi sejumlah agen Pyongyang. kamuflase hanya efektif hingga jarak 100 meter dari kediaman sang presiden. Sayang,
Mereka benar-benar bisa membaur dengan tentara Korsel yang sedang ditugaskan untuk memburu mereka sendiri. mereka memasuki area Blue House dengan mengenakan seragam tentara Korsel dan ikut berbaris memasuki area kediaman lebih dalam. Dengan kemampuan kamuflase yang baik, para agen juga pintar. Namun, mereka memburu ke-31 agen Pyongyang. Bersama pihak militer, Warga sipil itu kemudian melaporkannya ke polisi dan petugas keamanan lokal. Ini tentu saja langkah blunder.
mereka dibebaskan begitu saja dengan syarat untuk tidak memberi tahu siapapun tentang keberadaan ke-31 agen Pyongyang. Setelahnya, mereka justru dikuliahi oleh agen Pyongyang tentang komunisme. alih-alih dibunuh, Namun, Warga sipil itu kemudian ditangkap. keberadaan mereka ketahuan oleh sejumlah warga sipil yang kebetulan sedang berada di area yang sama. Sayang, ke-31 agen Pyongyang itu bersembunyi di area pegunungan dekat Blue House. Awalnya,
Media menamainya sebagai Serangan Blue House.
Sebanyak 31 agen rahasia Pyongyang ditugaskan untuk membunuh Presiden Korea Selatan Park Chung-hee di kediamannya yang dikenal dengan nama Blue House. Percobaan pertama terjadi pada tahun 1968.
kedua upaya itu gagal. Untung, Setidaknya dua kali Il-sung pernah mengirim agen rahasianya untuk menghabisi nyawa Chung-hee. Korut sedang dipimpin oleh Kim Il-sung. Di masa yang sama, Park Chung-hee adalah presiden Korsel yang berkuasa sejak 24 Mei 1962 hingga 26 Oktober 1979.
Benci Korsel Hingga ke Urat Nadi
korban yang jatuh sejak era 1960-an silam merentang dari para pembelot sekaligus anggota keluarga Kim hingga para elite politik Korsel.
Lewat tangan dingin para agen rahasia yang siap mati demi negara, adalah kebijakan yang kerap dilancarkan atas nama keamanan negara. meski ia berada di luar negeri, Mencabut nyawa para pengkhianat negara, maka ini bukanlah yang pertama kali. Jika benar Kim Jong-nam terbunuh oleh aksi intelijen Korea,
namun batal karena ia terlalu playboy dan gemar melancong ke luar negeri. Kim Jong-il, Ia dulu digadang-gadang akan menggantikan ayahnya, terutama saat diwawancarai para jurnalis. Kim Jong-nam adalah eksil yang membelot akibat membeberkan cerita internal keluarga Kim dan gemar mengkritik kediktatoran Kim Jong-un, sebagai bagian dari menyingkirkan ancaman negara. Korea Utara, Plot pembunuhan ini rapi dan segera dicurigai sebagai aksi yang didalangi oleh agen rahasia Pyongyang,
warta media menyebut kedua perempuan itu bergegas meninggalkan bandara menggunakan taksi. Sementara Jong-nam diselamatkan, "Dia meninggal dunia di ambulans dalam perjalanan menuju Putrajaya Hospital," kata Ahmat.
yang berada satu lantai di bawah area kedatangan di bandara. Dia kemudian dibawa ke Menara Medical Clinic, Kim Jong-nam mendekati meja bantuan dan menjelaskan bahwa seseorang tampaknya menyambar atau memegang wajahnya dan sekarang dia merasa pusing. Setelah serangan itu,
yang keduanya berbicara kepada kantor berita Reuters. Demikian disampaikan sumber senior dari pemerintah Malaysia dan aparat kepolisian Malaysia Fadzil Ahmat, Manuver ini cukup untuk melumpuhkan ke Kim Jong-nam. dan menerpakan kain itu ke wajah Jong-un. menarik kain yang telah dibasahi racun dari tas tangan biru, Seorang komplotannya kemudian mendekat dari belakang,
salah satunya berdiri di depan korban untuk mengalihkan perhatian kakak tiri dari pemimpin Korea Utara itu. Beberapa langkah dari kafe Starbucks dan gerai makanan Malaysia Puffy Buffy, Dua orang perempuan bergerak ke arah Kim Jong-nam yang sedang menunggu pesawat. 13 Februari 2017 sekitar pukul 08.20 sedang ramai penumpang. Aula keberangkatan bandara Kuala Lumpur pada Senin,
Source: tirto.id
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.