™ Mahasiswa Asal Surabaya Sulap Serat Pohon Pisang Jadi Kain Tenun

Jannet 06.59
Mahasiswa Asal Surabaya Sulap Serat Pohon Pisang Jadi Kain Tenun
Karena serangkaian proses yang memakan waktu itu, produk Fibrinana dibandrol dari harga Rp300.000 hingga Rp1 juta.

Sepertinya apa saja bisa disulap menjadi barang yang memiliki nilai jual di pasaran.  JAKARTA - Ada-ada saja kreativitas mahasiswa di Indonesia.

Buktinya, Mahasiswa kreatif ini adalah Nuzulul Azizah Ramdan Wulandari.  baru-baru ini hadir inovasi mahasiswa yang menyulap pohon pisang menjadi lembaran kain tenun.

Perempuan yang tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) itu menciptakan kain tenun berbahan serat pohon pisang. Awalnya, ide itu tercipta saat membaca sebuah jurnal yang menyatakan bahwa di Jepang serat pohon pisang digunakan sebagai benang operasi.  kisah Wulan,

Minggu (9/7/2017).  "Dari sini saya mulai mencari cara bagaimana bisa mengombinasikan serat pohon pisang sehingga bisa dijadikan tenun layaknya tenun sutera," tutur dia seperti dilansir dari laman Unair,

Ide membuat bisnis pakaian alias clothing line pun tercetus. Wulan, bersama teman-temannya membuat usaha clothing line bernama Fibrinana yang memiliki slogan eco green, recyle, back to nature. "Masyarakat di Thailand mempunyai kain khas yang terbuat dari serat nanas. Keduanya sama-sama memanfaatkan limbah menjadi bahan produk bernilai jual tinggi," ungkapnya.  Kami pun juga sedang mengembangkan kain dari serat pohon pisang.

Untuk pengolahan serat pohon pisang tersebut, jelas Wulan, membutuhkan serangkaian proses. "Bagian pohonnya diserut, kemudian direndam selama beberapa waktu. Setelah itu dikeringkan, ikatan serat-serat ini yang kemudian ditenun," tambahnya.  lalu diikat perhelainya,

Karena serangkaian proses yang memakan waktu itu, produk Fibrinana dibandrol dari harga Rp300.000 hingga Rp1 juta. Bisnis clothing line dari mahasiswa kelahiran 1995 itu pun mampu meraup omset sekira Rp3-5 juta per bulan. Bagi Wulan, Ia perlu pintar membagi waktunya antara menjadi pebisnis dan mahasiswa.  menjalankan perkuliahan dan menggeluti dunia bisnis tidaklah mudah.

"Saya menyadari harus kembali ke harfiah sebagai mahasiswa. bahwa profesimu kelak sebagai ladang ibadah dan profesi sosial yang tidak selalu melihat keuntungan pribadi," ungkapnya.  Saya ingat dengan pesan orang tua,

Oleh sebab itu, Fibrinana inilah yang kelak dijadikan ladang bisnis untuk mendukung pendapatan di masa mendatang. Wulan berharap, produknya ini bisa berkembang luas dan memiliki toko sendiri di Surabaya dan di kota-kota lain. Ia bahkan bertekad kelak kain tenun serat pohon pisang miliknya bisa menjadi kain nasional yang mewakili Indonesia setelah kain batik.


Source: Okezone.com

Artikel Terkait

EmoticonEmoticon

:)
:(
=(
^_^
:D
=D
=)D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p
:ng

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.