™ Ini Alasan Otak Manusia Lebih Besar dari Orangutan dan Monyet?

Jannet 19.48
Ini Alasan Otak Manusia Lebih Besar dari Orangutan dan Monyet?
Forum Liputan6

tambahnya. "Temuan kami mampu menjadi kritik dan memperbaharui hipotesis klasik itu",

ujar DeCasien. "Yang menjadi masalah adalah komunitas akademik sudah terlanjur percaya dengan hipotesis itu (the social brain hypothesis) dan menganggapnya sebagai kontribusi awal bagi pola evolusi lain untuk primata",

Temuan Higham dan DeCasien berperan sebagai mata rantai yang hilang bagi hipoptesis klasik "the social brain hypothesis".

ujar DeCasien. dan salah satunya manusia", "Kedua hal tersebut (pola diet dan pola sosial) saling berkelindan satu sama lain dalam proses evolusi primata,

Pola mobilisasi untuk mencari buah tersebut meningkatkan kuantitas dan ragam pola relasi jejaring sosial primata.

Selasa (28/3/2017). kata Higham seperti yang dikutip BBC, "Mobilisasi untuk mencari buah inilah yang pada akhirnya turut meningkatkan pola dan kapasitas jejaring sosial primata",

Hal ini mendorong primata untuk melakukan mobilisasi tinggi untuk mencari buah-buahan. distribusi persebaran buah di alam sangat terbatas dan berada pada lokasi yang cukup berjauhan. tak seperti daun, Namun,

kapasitas otak primata akan berevolusi menjadi semakin besar dan berat. Dampaknya, Selanjutnya, mereka akan terus mencari buah sebagai sumber makanan utama. Dan pola memakan buah akan memberikan manfaat besar bagi mereka.

maka mereka memiliki pengetahuan yang cukup untuk menyadari bahwa buah memiliki nutrisi tinggi. Karena primata pemakan buah memiliki kapasitas otak yang lebih besar,

Hal ini menyebabkan dampak hubungan timbal balik pada pola diet mereka. Primata yang lebih sering memakan buah memiliki kapasitas otak yang lebih besar jika dibandingkan dengan primata yang lebih sering memakan daun.

serta bagaimana hal ini pada akhirnya turut mempengaruhi pola jejaring sosial primata. Higham dan DeCasien mengilustrasikan bagaimana peran pola diet primata dapat mempengaruhi tumbuh kembang otaknya,

Ini Alasan Otak Manusia Lebih Besar dari Orangutan dan Monyet?
Kuta, orangutan Sumatera (Pongo abelii), dilepasliarkan ke habitat asli di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), Sumut. (Liputan6.com/Reza Efendi)

Higham dan DeCasien tak menampik peran besar aspek sosial bagi tumbuh kembang otak primata. Meski begitu,

Hasil analisis data menunjukkan bahwa pola diet--bukan kapasitas jejaring sosial--merupakan faktor kunci bagi tumbuh kembang massa dan volume otak primata.

Metode ini dilakukan untuk menentukan pola hubungan kapasitas jejaring sosial dengan tumbuh kembang massa dan volume otak primata.

tim peneliti Higham dan Decasien mengumpulkan 140 himpunan data lengkap dari setiap kelompok spesies primata. Untuk mencapai kesimpulan ini,

Studi Higham dan DeCasien dipublikasikan dalam jurnal ilmiah Nature Ecology and Evolution.

mereka berargumen bahwa pola diet yang dilakukan primata diprediksi menjadi salah satu faktor mengenai perkembangan massa dan volume otak mereka. Pada studi Higham dan DeCasien,

yakin bahwa hipotesis itu tidak lengkap. Alex DeCasien, Higham dan koleganya, Akan tetapi,

Teori ini sudah populer sejak dua dekade terakhir dan dikenal dengan nama "the social brain hypothesis".

otak mereka akan semakin besar dan berat. Semakin besar dan kompleks pola jejaring sosial primata,

Hipotesis klasik yang menjelaskan sebab-musabab manusia dan primata memiliki otak lebih besar dan lebih berat jika dibanding dengan hewan lain adalah karena perilaku sosialnya.

Higham membandingkan tengkorak kepala manusia modern (Homo sapiens) dengan tengkorak manusia pra-sejarah yang sudah lebih dulu punah dan hewan mamalia lain.

dosen Departemen Primatologi New York University mencetuskan hipotesis mengapa manusia memiliki otak dengan massa yang lebih berat dan volume yang lebih besar. James Higham,

Kini temuan baru berupaya mendobrak argumen itu.

Antropolog percaya bahwa hidup dalam kelompok sosial yang besar memicu evolusi peningkatan kapasitas otak manusia dan primata.


Source: Liputan6.com

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.