™ Saya TembakAiptu Sunaryanto: Begitu Dia Lengah, Penyanderaan di Buaran,

Jannet 00.04
Penyanderaan di Buaran, Aiptu Sunaryanto: Begitu Dia Lengah, Saya Tembak
pelaku penjambretan nekat menyandera ibu dan bayinya di dalam angkutan kota. Hal ini terjadi setelah pelaku berusaha meloloskan diri dari kejaran massa.

(tribunnews/denis/wartakota) di Bekasi kalau tidak salah," ujar Andri. karena baru keluar LP kan, "Motif pelakunya tentunya ekonomilah,

dan ponsel milik korbannya saat beraksi di dalam angkot. gelang, Dia sempat meminta kalung, Hermawan menodong karena ingin menguasai barang berharga milik korban.

Bekasi. Hermawan baru saja keluar dari lembaga pemasyarakatan Bulak Kapal, bahwa Hermawan merupakan residivis kasus pencurian kendaraan bermotor. Andri membenarkan,

motif pelaku penyanderaan adalah faktor ekonomi. Menurut Andri, sekitar pukul 19.00 WIB. Hermawan menodong Risma Oktaviani (25) yang tengah membawa anaknya DI (1) di dalam angkot jurusan Rawamangun-Pulogadung Minggu (9/4/2017),

ini harus kita apresiasi bersama keberanian polisi untuk melakukan satu keputusan atau diskresi kepolisian yang tepat pada saat yang tepat," ujar Andri. itu tindakan polisi yang heroik, "Itu kan' sudah kita periksa,

dinilai tepat. Hermawan, keputusan Sunaryanto melesakkan peluru ke arah pelaku penyanderaan, Hasilnya, Sunaryanto telah dimintai keterangan. Terkait aksi heroiknya, di dalam angkutan kota. seorang ibu dan anak, Kapolres Jakarta Timur Kombes (Pol) Andri Wibowo mengapresiasi aksi heroik Ajun Inspektur polisi satu Sunaryanto menyelamatkan dua sandera,

Jakarta Timur. Pelaku lalu diamankan ke dalam pos sebelum dilarikan ke RS Polri Kramatjati, ternyata dua penumpang angkot yang sempat melarikan diri berada di pos untuk membuat laporan. Sesampainya di sana,

Warga akhirnya mau mendorong angkot itu sampai Pos Subsektor Buaran yang tak jauh dari lokasi. angkot tersebut terpaksa didorong karena kuncinya dibawa kabur sang sopir yang menyelamatkan diri. Ia menyatakan,

Akhirnya angkot itu kita dorong dengan dibantu massa ke pos pol karena jaraknya enggak jauh," ujar Sunaryanto. Saya bilang kalau dikeluarin nanti diamuk massa. "Pada awalnya anggota minta pelaku dikeluarin.

tim Buser polisi datang ke lokasi dan meminta warga menjauh. Tak lama berselang, Sunaryanto memeluk Hermawan agar tidak terkena amukan massa. Dengan sigap, Massa langsung merangsek ke dalam angkot untuk menghakimi Hermawan. amarah warga memuncak. Setelah korban diselamatkan,

Polisi itu akhirnya meminta warga mengeluarkan Risma dan anaknya. Sergapan Sunaryanto tersebut membuat Risma dan bayi terjepit. Sunaryanto langsung menyergap Hermawan dan mengamankan pisaunya. Dengan cepat, pisau yang dipegang Hermawan terlepas. Setelah tertembak di lengan kanannya,

soalnya pas saya tembak posisi tangan pelaku lagi di bawah," sambungnya. Saya yakin tembakan saya enggak akan lari ke kaca belakang angkot yang lagi banyak massa, "Untung kena tepat sasaran.

saya sikat (tembak)," ucap dia. begitu dia lengah, saya baca shalawat, "Saya lillahi ta'ala saja,

Sunaryanto mengaku sempat ragu melepas tembakan lantaran takut salah sasaran. Bahkan, Pertolongan terhadap Risma dan anak bakal menjadi barang bukti bila sesuatu tidak diinginkan terjadi. Tujuan Sunaryanto hanya satu saat itu.

Kepada pengemudi ojek online tersebut Sunaryanto meminta agar aksinya didokumentasikan.

Dia akhirnya mengeluarkan telepon genggamnya dari saku celana dan memberikannya ke pengemudi ojek online yang berada di dekatnya. Sunaryanto mencoba tenang agar dapat berpikir jernih.

Dia minta dibawa ke tol," kata Sunaryanto. "Pelaku ngotot terus minta dibawa menjauh dari TKP (tempat kejadian perkara). Penyandera semakin panik melihat warga kembali mendekat dan meminta agar dibawa pergi dari lokasi tersebut.

Sunaryanto tak jadi menembak pelaku. warga mendekat kembali. saat melihat Sunaryanto mau mengambil senjata apinya, Namun, Sunaryanto memerintahkan warga menjauh. Agar pelaku lebih tenang,

senjata api Sunaryanto sejak awal disembunyikan di pijakan tangga pintu angkot. Padahal, Dia mengangkat tangannya dengan maksud agar Hermawan tahu bahwa dia tidak bersenjata. Sunaryanto pun mencoba kembali menenangkan pelaku agar tidak melakukan hal nekat.

massa yang mendekati angkot semakin banyak. Selama bernegosiasi,

Risma menangis sejadi-jadinya karena melihat anaknya juga ditodong dengan pisau oleh Hermawan. Suasana makin mencekam.

Ibunya nangis-nangisminta tolong anaknya diselametin," kata Sunaryanto. saya matiin ini anak sama ibunya' sambil pisaunya diarahin ke anaknya. "Dia bilang 'Kalau Bapak nembak saya,

Dia terus mengancam akan membunuh korban jika permintaanya tidak dipenuhi. bujuk rayu Sunaryanto tak mampu melunakan Hermawan. Namun,

dia enggak akan diamuk massa," tutur Sunaryanto. Saya bilang juga ke dia bahwa saya jamin kalau korban dilepaskan, biar saya aja yang gantiin. "Saya bujuk biar dia mau lepas itu ibu sama anaknya,

sopir angkot beserta penumpang yang berada di kursi depan sudah melarikan diri. pada saat itu, Namun, Hermawan meminta agar angkot tersebut segera dibawa meninggalkan lokasi. Kepada Sunaryanto,

Ia lalu mengancam akan membunuh Risma dan anak bila tidak menuruti sejumlah permintaannya. Amarah Hermawan terus memuncak saat melihat warga mulai mendatangi angkot yang ditumpanginya.

Dia ngata-ngatain saya," ujar Sunaryanto. Dia bilang 'Diem lu'. sini saya bantu'. Saya bicara pelan-pelan 'Mas ada apa, "Dia semakin gelap mata.

Ia menyandera Risma dan Dafa yang tertinggal di dalam angkot. Hermawan rupanya semakin gelap mata. Tidak hanya kaget,

mungkin dia tahu saya polisi soalnya saya pake jaket polisi," ujar Sunaryanto saat mendekati angkutan perkotaan (Angkot) T 25 Rawamangun-Pulogebang yang telah ditinggal sang sopir. "Pelaku langsung kaget begitu ngeliat saya,

Teriakan perempuan tersebut juga memancing sejumlah warga mencari tahu. Teriakan ini memicu Sunaryanto menghentikan laju kendaraan motornya.

Perempuan yang berhasil meloncat dari dalam angkot ini pun berteriak minta tolong. Sunaryo lalu melihat seorang perempuan meloncat dari dalam angkot. Sekitar pukul 19.00 WIB,

Minggu (9/4) malam. Jawa Barat, Sunaryanto yang telah lepas dinas itu akan menuju kediaman di kawasan Bekasi, Jakarta Timur. Aksi heroik Sunaryanto menyelamatkan Risma dan Dafa bermula saat dirinya tengah melintas di jalan I Gusti Ngurah Rai,

anak dari Risma juga berhasil diselamatkan. Dafa Ibnu Hafiz, Bukan hanya Risma yang selamat, Aksi Hermawan menodong berikut menyandera Risma berakhir setelah timah panas menembus lengan.

tersungkur. Hermawan yang tengah menghunus pisau ke leher Risma Oktaviani (25), Hermawan berbuat manis. Aiptu Sunaryanto bernegosiasi dengan perampok jalanan, JAKARTA - Aksi anggota Satlantas Polres Metro Jakarta Timur, TRIBUNNEWS.COM,


Source: Tribunnews.com

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.