Dream - Dalam beberapa tahun belakangan ini, di Indonesia telah muncul fenomena manusia gerobak. Mereka biasanya terdiri dari satu keluarga yang tidak punya tempat tinggal tetap dan harus hidup berpindah-pindah dengan menggunakan gerobak sebagai rumahnya.
Fenomena seperti itu ternyata juga ada di Hong Kong meski penghuninya tidak harus berpindah-pindah.
Fotografer Benny Lam telah mendokumentasikan kondisi kehidupan yang memilukan para penghuni bilik-bilik sempit yang tidak banyak terungkap di tengah gemerlap Hong Kong.
Bilik berbentuk kotak kayu dengan luas 1,3 meter persegi ini dikenal dengan nama 'bilik peti mati'. Disebut demikian karena memang menyerupai peti mati, yaitu kecil dan memanjang.
Bilik peti mati biasanya dibagi lagi oleh penghuninya untuk mempermudah tinggal di dalamnya. Bilik peti mati ini telah menjadi pilihan bagi mereka yang tak mampu membeli rumah di Hong Kong.
Sebelumnya ada yang disebut dengan rumah kandang. Rumah kandang menjadi pilihan tempat tinggal bagi orang-orang berpenghasilan rendah di Hong Kong.
Rumah kandang tersebut terbuat dari kotak berjaring besi sehingga mirip dengan kandang anjing.
Selama 10 tahun terakhir, jumlah rumah kandang yang terbuat dari jaring besi telah menurun, dan digantikan dengan bilik peti mati atau tempat tidur yang hanya ditutup dengan papan kayu.
Untuk tinggal di dalamnya, penghuninya harus membayar sejumlah uang sebagai biaya sewa. Selain itu, semua aktivitas penghuninya hanya bisa dilakukan dengan posisi berbaring atau duduk karena tidak ada ruang yang cukup untuk berdiri.
"Saya masih hidup. Namun saya sudah dikelilingi oleh empat bilik peti mati!" kata seorang penyewa rumah kandang di Hong Kong.
Foto-foto yang dibagikan Benny Lam menyoroti krisis perumahan di Hong Kong. Puluhan ribu orang harus tinggal dalam kondisi sempit karena mereka tidak dapat membeli properti.
Berikut foto-fotonya:
(Sumber: designyoutrust.com)
Source: Dream.co.id
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.