Apakah anda pernah menjadi saksi jatuhnya benda langit?
ia semakin terpengaruh gravitasi dan akhirnya jatuh ke Bumi. Dan semakin dekat dengan bumi, akan semakin dekat jarak ia dari permukaan bumi. Semakin rendah lokasi orbitnya,
sehingga membuat ketinggian puing roket atau satelit itu dalam mengorbit jadi semakin rendah. penyebabnya ada pada gesekan atau hambatan udara yang melawan gaya gerak puing itu untuk mengorbit, jika ada kepingan dari roket atau satelit yang diluncurkan baru jatuh bertahun-tahun setelah peluncurannya, Jadi,
(dan akhirnya) baru jatuh kembali ke bumi,” ujar Thomas. (ketinggian) orbit (jadi) makin rendah, Kemudian secara perlahan karena hambatan udara, Jadi orbitnya lonjong. “Titik (jarak) paling tinggi 2.000 kilometer dan titik terendahnya 200 kilometer.
benda yang diduga sebagai bagian dari tangki kendali roket itu sempat mengorbit Bumi selama lebih dari 10 tahun. Sebelum jatuh ke Bumi,
benar itu adalah bagian dari roket yang meluncurkan satelit milik RRT (China),” kata Thomas. “Setelah dicocokkan dengan database sampah antariksa,
satelit navigasi milik China yang diluncurkan pada 13 April 2007. Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin menyebut sampah luar angkasa itu adalah bagian dari roket Chang Zheng 3-A yang digunakan untuk meluncurkan Beidou M1,
juga diidentifikasi sebagai sampah luar angkasa. 18 Juli 2017, pada Selasa, Sumatera Barat, Kabupaten Agam, Kecamatan Tanjungraya, Benda bulat serupa kendi yang jatuh dari langit di Sungai Batang,
2017 Agam,
FALCON 9 merupakan jenis roket pertama di dunia yang dilengkapi teknologi untuk mendaratkan kembali bagiannya di permukaan bumi.
dan mendarat di landasan khusus yang ditempatkan di Samudra Atlantik. Tingkat pertama roket sebelumnya telah jatuh lebih dulu tak lama setelah peluncuran dilakukan,
Benda yang ditemukan di Sumenep itu adalah bagian dari tingkat atas roket tersebut.
14 Agustus 2016. Florida, dan diluncurkan dari Cape Canaveral Air Force Station, Amerika Serikat, Ia kepunyaan Space-X, FALCON 9 R/B adalah roket untuk meluncurkan satelit komunikasi JCSAT 16 milik Jepang.
dengan fakta di lapangan. Kesimpulan ini didasarkan pada hasil identifikasi yang menemukan adanya kesesuaian antara lintasan benda hasil pengamatan dan model, Jawa Timur. Madura, sebuah benda yang diduga kuat sebagai bekas roket FALCON 9 R/B jatuh di Sumenep, sekitar pukul 09.26 WIB, 26 Septmber 2016, Senin,
2016 Madura,
Roket diluncurkan pada 29 November 1994 untuk mengirim satelit komunikasi DHF-3 ke luar angkasa.
kode internasional 1994-080B. nomor katalog 23416, Selanjutnya diketahui identitas benda tersebut adalah pecahan roket CZ-3A (Chang Cheng/Long March 3),
Dilakukan pula pengukuran untuk mengetahui koordinat lokasi jatuhnya benda tersebut. diketahui bahwa benda itu jatuh pada 13 Oktober 2003 sekitar pukul 16.36 WIB. Berdasarkan data space-track.org,
terdengar ledakan di arah barat laut yang menimbulkan getaran seperti gempa. 13 Oktober 2003, Sore hari sebelumnya,
Bengkulu. Kabupaten Bengkulu Utara, Kecamatan Ketahun, sebuah pecahan roket milik Republik Rakyat Tiongkok (RRT) ditemukan di kebun karet di Desa Bukit Harapan IV, 14 Oktober 2003, Pagi hari,
2003 Bengkulu,
PNM Rusia adalah organisasi regional beranggotakan negara-negara eks-Uni Soviet yang dibentuk saat pembubaran Uni Soviet.
satelit mata-mata militer milik PNM Rusia. Ia lepas dari Soyuz A-2 Space Launcher 4--roket yang berfungsi sebagai peluncur Cosmos 1938, Bagian roket yang terjatuh juga tabung bahan bakar.
objek itu adalah salah satu bagian roket Soyuz A-2 Space Launcher 4 milik Commonwealth of Independent States (CIS) atau Persemakmuran Negara-negara Merdeka (PNM) Rusia. Setelah diselidiki, sebuah benda langit jatuh di Lampung. Pada 16 April 1988,
1988 Lampung,
satelit penginderaan jauh untuk penelitian laut dan permukaan bumi pada 1 November 1979. Roket tersebut berfungsi untuk meluncurkan Interkosmos 20,
Hasil identifikasi menunjukkan benda langit itu adalah bagian motor roket Cosmos-3M/Space Launcher 8 (SL-8)/11K65M milik Rusia (saat itu Union of Soviet Socialist Republics; USSR). LAPAN mengetahuinya setelah mendapat informasi dari warga setempat.
jatuh pukul 20.31 WITA pada 26 Maret 1981. berdasarkan catatan LAPAN, Benda tersebut, jatuh tabung bahan bakar USSR. tahun 1981 di Gorontalo, Thomas mengatakan,
1981 Gorontalo,
Kapan dan di mana saja? mengatakan Indonesia sudah beberapa kali menjadi lokasi jatuhnya benda langit yang masuk dalam kategori sampah antariksa. Rabu (19/7), Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin,
Dan bukan satu-satunya yang jatuh di Indonesia, Benda itu kemudian diidentifikasi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) sebagai sampah luar angkasa.
Selasa (18/7). Objek janggal itu mendarat di Bumi dengan dentuman keras yang mengagetkan warga sekitar pukul 09.30 WIB, Sumatera Barat. Kabupaten Agam, Kecamatan Tanjungraya, Benda bulat serupa kendi jatuh dari langit di Sungai Batang,
Source: kumparan
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.