™ Dari Gempa ke Protes: Alasan-Alasan Pindah Ibukota

Jannet 21.29
Dari Gempa ke Protes: Alasan-Alasan Pindah Ibukota
Versailles, Prancis. Getty Images/iStock Editorial

Baca juga artikel terkait IBUKOTA JAKARTA atau tulisan menarik lainnya Windu Jusuf 

kenyataannya memang dibangun untuk pejabat pemerintah.  ibukota salah satu negeri termiskin Asia Tenggara, Naypiysdaw, alih-alih untuk pejalan kaki. kota ini dilengkapi dengan jalan-jalan baru diaspal yang memiliki sampai dua puluh lajur dan dirancang untuk mobil dan motor, Dengan luas 4.800 km per segi (enam kali luas New York City), krem. biru muda, Naypidaw disesaki hotel-hotel bergaya vila dan mal-mal yang dicat warna pastel: pink muda, Laporan The Guardian pada 2015 menyebutkan,

sebuah masterpiece tata kota yang didesain untuk melumpuhkan 'revolusi berwarna',” tulis Varadarajandalam merujuk gejolak massa di kawasan Eropa Timur yang meruntuhkan Uni Soviet dan insiden Tiananmen di Tiongkok pada 1991. “Naypyitaw pun jadi jaminan mutu untuk mencegah perubahan rezim (regime change), mempraktikkan “kediktatoran kartografi” dengan cara meniadakan pusat kota. tulis Siddharth Varadarajandalam majalah Himal pada 2007, Kota ini,

Keterangan resmi pemerintah menyatakan pemindahan tersebut dilakukan karena Yangon sudah terlampau padat penduduk. Ini dilakukan setelah Jenderal Tan Shwe mendapat saran dari seorang peramal kepercayaannya. pemerintahan junta militer mulai membabat hutan di tengah negeri dan pada 2005 menyatakan ibukota pindah dari Yangon ke Naypidaw. Ketika masih memegang kekuasaan mutlak di Myanmar, junta militer di Myanmar lebih gila lagi. Urusan membendung protes,

meratakan kampung-kampung dan memperlebar jalan untuk mematahkan barikade demonstran. Napoleon III merombak tata kota, Bertahun-tahun setelah ibukota dikembalikan Paris pada era revolusi (1789-1799), meletus ketika Louis masih berusia 10 tahun. Perang sipil “Fronde” (1648-1653) yang dikerahkan oleh para bangsawan yang menolak bayar pajak dan melepas privilese, Paris dikenal rawan gejolak politik.

Faktor Politik

yang berjarak 28 km dari Paris dan dapat ditempuh antara 7-10 jam dengan berkuda. pada 1682 Louis XIV menggeser singgasana ke Versailles, Sebagai langkah konsolidasi monarki, ketidakstabilan politik menjadi satu pertimbangan penting. Selain ancaman perang,

serigala masih berkeliaran di jalan-jalan yang belum rampung,” tulis Miéville. memerintahkan pedagang dan bangsawan pundah ke metropolis baru itu [dan] pada awal-awal tahun berdiri, “Ia memenuhi kotanya dengan rumah bersusun,

memerintahkan warga Petersburg untuk mengenakan pakaian Eropa dan agar bangunan dibuat dari batu. novelis China Miéville dalam mengisahkan bahwa Peter menyewa arsitek-arsitek asing, Dalam The Story of Russian Revolution (2017), dan terbelakang. berbau Bizantium, kuno, Tsar menginginkan agar bangunan-bangunan baru bergaya Eropa di ibukota baru mengubah citra Rusia yang telanjur identik dengan Moskow: tak terencana, Tak hanya itu,

Kota itu ia bangun dari rawa-rawa dengan mempekerjakan sepuluh ribu petani yang kemudian mati dan dikubur sembarangan. Petersburg agar semakin dekat ke pusat Eropa. Tsar Alexander Agung memulainya pada 1912 dengan cara memindahkan pusat pemerintahan dan bisnis dari Moskow ke St. Berbeda dari Sukarno, dan stadium megah. hotel, Ia membangun monumen, Sukarno pernah sangat berambisi menyetarakan Jakarta dengan kota-kota dunia. pemindahan ibukota adalah proyek mercusuar. Seringkali dianggap sebagai jendela sebuah negeri,

ibukota kembali ke Berlin. 10 tahun sejak unifikasi kedua Jerman, Pada 1999, Hungaria pada 1956. Alasan keamanan yang melatarbelakangi transfer ibukota dari Berlin ke Bonn tetap menghantui warga Berlin Barat sepanjang Perang Dingin: mereka takut tank-tank Soviet merobohkan dinding perbatasan dan menduduki Berlin Barat sebagaimana Soviet menyerbu Budapest,

Dari Gempa ke Protes: Alasan-Alasan Pindah Ibukota
Infografik Negara yang menggeser ibukota

sementara Jerman Timur tetap beribukota Berlin (Timur). Ibukota Jerman Barat dipindahkan dari Berlin (yang terletak di Jerman Timur) ke Bonn, Jerman pecah jadi Jerman Barat dan Jerman Timur. Pasca-Perang Dunia II, status Berlin sebagai ibukota Prussia—provinsi yang paling dominan—otomatis menjadikannya ibukota nasional. Ketika negeri-negeri berbahasa Jerman bersatu dalam kekaisaran pada 1871, Bolak-balik pindah ibukota tak hanya dialami Indonesia pada zaman revolusi.

Gempa yang terjadi pada 2015 membuat pemerintah Iran mempertimbangkan merelokasi pusat pemerintahan ke Qom atau Ishafan.
setelah ibukota lama Belize City diluluhlantakkan oleh badai pada 1961. pemerintah Belize memindahkan ibukota ke Belmopan, Pada 1970, ibukota pindah ke Astana yang risiko gempanya lebih rendah. Pada Desember 1997, Almaty adalah ibukota negara. ketika Kazakhtan merdeka dari Uni Soviet, Pada 1991, Risiko bencana alam adalah satu faktor lain.

adalah melindungi negeri dari ancaman militer asing. seperti dalam tulisannya di The New York Times, Motif lain yang disebut Campante, Campante mencontohkan perpindahan ibukota Nigeria dari Lagos ke Abuja pada 1991 sebagai contoh langkah yang diambil negara untuk mengatasi kemacetan.

atau mengatasi persaingan antar-daerah. motif pemindahan ibukota bisa sangat beragam: kebutuhan untuk mengembangkan kawasan-kawasan yang terbelakang, profesor kebijakan publik dari Harvard Kennedy School menjelaskan, Campante, Filipe R.

dan penuh kriminalitas. sumpek, kota yang dikenal padat, pusat pemerintahan Brazil dipindahkan ke Brazilia dari Rio de Janeiro, Pada 1961, Mantan presiden Argentina Cristina Fernandez (2007-2015) berencana memindahkan pusat pemerintahan dari Buenos Aires ke Santiago del Estero guna mengantisipasi ketidakstabilan politik.

lalu dari Yogyakarta ke Bukittingi ketika Agresi Militer II (1948) hingga akhirnya kembali ke Jakarta. menghindari agresi sekutu dan Belanda, yakni dari Jakarta ke Yogyakarta (1946), dua kali Indonesia pindah ibukota, Pada era Revolusi Fisik, Banyak negara telah melakukannya—tentu dengan biaya yang sangat besar—dengan berbagai macam sebab dan alasan. Pindah ibukota bukan hal istimewa.


Source: tirto.id

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.